Minggu, 01 Desember 2013

Walau hanya tukang sapu jalan



Mungkin banyak orang yang mengira pekerjaan kami hanyalah pekerjaan yang hina, yang setiap hari bergelut dengan sampah-sampah dijalanan. Terik mentari menyengat kulit kami hingga mengkilat warna kulit kami. Disinilah arti yang sebenarnya tentang pekerjaan kami. Kami hanyalah manusia biasa yang mencari rizki dari sini. Mungkin tak semua orang mau menjalani bahkan menggeluti pekerjaan ini. Dan kami pula hanya manusia biasa yang menjadi alas kakai bagi para sang raja disana yang merajalela dengan indahnya kenikmatan duniawinya.
            Karingat kami menjadi bukti kerja keras kami, untuk mencari sesuap nasi dan rizki untuk kebahagiaan keluarga. Terik mentari, mendung hingga hujan tak menjadi halang rintang bagi kami untuk menjalani pekerjaan ini. Gelak tawa buah hati kami menjadi semangat dan penghibur lara dari penat aktifitas kami. Dan kami menyebut ini adalah pekerjaan yang mengetuk hati kami akan cinta kami kepada bumi pertiwi ini. Walau hanya sebesar butir pasir, ini adalah pekerjaan kami yang manjadi panggilan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar