Pernyataa tentang makna sebuah kata secara sinkronis data
berubah menyiratkan pula egertian bahwa tidak setiap tata maknanya harus atau
berubah secara diakronis. Berikut ini akan dibcarakan sebab – sebab perubahan
itu serta wujud atau macam perubahannya.
1.
Sebab – sebab perubahan
Banyak factor yang menyebabkan terjadinya erubah makna sebuah
kata, diantaranya ada
1.
Perkembangan Dalam Ilmu dan Teknologi
Pekembangan dalam bidang IPTEK menyebabkan terjadinya
perubahan makna sebuah kata.Disini sebuah kata yang tadinya mengandung
konsep makna mengenai sesuatu yang sederhana , tetap digunakan walaupun
konsep yan dikandung telah berubah sebagai akibat dari pandangan baru atau
teori dalam satu bidang ilmu atau sebagai akibat perkembangan teknologi.
Contoh pada kata “ perahu “, walaupun kini sebaga akibat
perkembangan teknologi, sudah berganti atau mnggunakan istilah “ kapal “
memang masih ada orang ysng masih menggunakan perahu tapi khususnya di desa-
desa.Contoh lain kata telepon sekarang sudah berganti menjadi HP ( hand
phond ) sebagai akibat dari perkembangan teknologi tapi juga masih ada tersedia
telepon umum biasanya digunakan untuk umum yang disebut wartel atau
telepon rumah.
Kata computer sekarang sudah diganti dengan laptop atau notebook
sbagai akibat dari perkembangan teknologi ,tapi masih ada juga yang menggunakan
computer misalnya saja jasa warnet.
1.
Perkembangan Sosial dan Budaya
Perkembangan dalam bidang social kemasyarakatan dapat
menyebabkan terjadinya perubahan makna sama seperti yang terjadi sebagai
akiba dari erkembangan teknologi.
Contoh
1.
Perbedaan Bidang Pemakaian
Dalam setiap bidang kehidupan atau kegiatan memiliki kosa kata
tersndiri yang hanya dan digunakan dengan makna tertentu dalam bidang
tersebut.Contoh dalam bidang kesehatan ada kata – kata dokter , suster, perawat
, apotik, obat, opnam diagnosa, infus, koma,penyakit, rumah sakit , pasien.
Dalam bidang olah raga ada kata – kata alit, renang, berlari , melempar, senam
lantai, erobik, fitnes, bulu tangkis, sepak bola, Voli, basket, melompat
,
1.
Adanya Asosiasi
Kata – kata yan digunakan diluar bidangnya,seperti yang sudah
dibicarakan diatas masih behubungan maknanan dengan makna yang diguakan dalam
bidang asalnya. Ada perbedaan dengan perubahan aknayan terjadi sebagai akbat
penggunaan dalam bidang yang lain,disini makna baru yang muncul adalah
bekaitan dengan hal/ peristiwa yang lain yan berkeaan dengan kata
tersebut.Contoh asosiasi antara dompet dengan uang inidimaksud adalah isinya
yaitu uang,
Contoh lain ada pula asosiasi yang berkanaan dengan waktu,
misalnya perayaan 21 april maksudnya tentu perayaan hari kartini. Karena
hari kartini jatuh pada tanggal 21 april. Dengan kata lain di sini yang disebut
waktunya, namun yang di maksud ialah peristiwanya.
Ada pula perbedaan makna akibat asosiasi yang berkenaan dengan
tempat, contoh ayo kita bertamasya ke curug ceheng. Maksud dari kata curug
ceheng, adalah mengasosiasikan tempat yang ada di desa ceheng.
1.
Pertukaran tanggapan indra
Alat indra yang kita miliki ada lima dan
sudah mempunyai tugasnya masing-masing. Akan tetapi yang kita bahas ialah
tentang pertukaran antar indra. Misalnya : Suaranya sangat
merdu dan enak didengar. Pada contoh ini, pertukaran yang
terjadi ialah antara inda pendengaran dengan perasa.
Contoh lain yaitu : kue ini terlihat sangat enak sekali.
Ini terjadi perubahan dari indra penglihatan dengan perasa. Kedengarannya gadis
itu terlihat sangat cantik. Ini mengalami perubahan dari indra
pendengaran menjadi penglihatan.
Dalam pemakaian bahasa Indonesia, banyak sekali terjadi
senestisi ini seperti dalam frase coklat tua dengan merah muda yang
menggabungkan secara warna (merah dengan coklat) dengan usia (tua dan muda)
yang terjadi b ukan gejala sinestesia melainkan gejala perbandingan.
1.
Perbedaan tanggapan
Setiap unsure leksikal atau kata sebenarnya secara sinkrons
telah mempunyai makna leksikal yang tetap. Namun karena pandangan hidup dari
masyrakat, maka banya kata yang memiliki nilai rasa yang rendah maupun nilai
rasa yang tinggi. Hal ini sering di sebut juga peyoratif dan amelioratif.
Contoh kata bunting, dewasa ini
dianggap peyoratif. Namun kata hamil adalah amelioratif.
Kata mati dianggap peyoratif namun kata meninggal
dunia sebagai amelioratif.
1.
Adanya penyingkatan
Dalam bahasa Indonesia banyak sekali kata, baik yang diucapkan
maupun di tulis. Namun tanpa disadari secara keseluruhan, setiap orang pasti
memiliki paham atau maksud tersendiri tentang sebuah kata.
Contoh kata ortu, setiap orang pasti sudah mengetahui bahwa yang
dimaksud ialah orang tua. Kata puskesmas, maksudnya ialah pos pelayanan
masyarakat.
1.
Proses gramatikal
Proses gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi
yang memiliki makna perubahan kata dapat berpengaruh dengan perubahan makna.
Akan tetapi bukan perubahan makna yang menjadikan hal seperti itu, melainkan
bentuk kata yang sudah menjadi hasil proses gramatikal.
1.
Perkembangan istilah
Upaya dalam membentuk atau mengembangkan istilah baru ialah
dengan memnfaatkan kosakata bahasa Indonesia yang ada dengan jalan memberi
makna baru.contoh kata bahan yang semula bermakna kain, kini menjadi bermakna
baju.
1.
Jenis perubahan
Perubahan kata ada yang bersifat halus maupun kasar yang
bertujuan baik menyempitkan ataupun memperluas. Hal ini akan diperjelas lagi
sebagai berikut.
a) Meluas
Adalah perubahan makna secara meluas, misalnya : kata beliau
yang semula digunakan untuk orang yang memiliki jabatan tinggi, kini juga bisa
digunakan untuk orang yang lebih tua atau orang yang lebihtinggi derajatnya.
b) Menyempit
Adalah sebuah kata yang mengalami penyempitan makna, misalnya
kata ilmuan yang biasanya digunakan untuk orang yang pandai atau cendekiawan.
Namun kini digunakan untuk penemu atau professor.
c) Perubahan
secara total
Terjadi perubahan makna secara total. Misalnya kata pandai dan
pintar. Kini menjadi kata cerdas. Kata sigapdan rajin kini menjadi terampil.
d) Penghalusan
(ufemia)
Kata yang bermakna kasar berubah menjadi halus dalam penggunaan
kata. Misal kata maling kini menjadi pencuri, tua menjadi lanjut usia dan lain
sebagainya.
e) Pengkasaran
Kata yang mengalami perubahan makna dari halus ke kasar.
Misalnya kata menendang yang sebenarnya mengeluarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar