Sabtu, 07 Desember 2013

PERUBAHAN MAKNA




Pernyataa tentang makna sebuah kata secara sinkronis data berubah menyiratkan pula egertian bahwa tidak setiap tata maknanya harus atau berubah secara diakronis. Berikut ini akan dibcarakan sebab – sebab perubahan itu serta wujud atau macam perubahannya.
1.      Sebab – sebab perubahan
Banyak factor yang menyebabkan terjadinya erubah makna sebuah kata, diantaranya ada
1.      Perkembangan Dalam Ilmu dan Teknologi
Pekembangan dalam bidang IPTEK  menyebabkan terjadinya perubahan makna sebuah kata.Disini sebuah kata yang  tadinya mengandung konsep makna mengenai sesuatu yang  sederhana , tetap digunakan walaupun konsep yan dikandung telah berubah sebagai akibat dari pandangan baru atau teori dalam satu bidang ilmu atau sebagai akibat perkembangan teknologi.
Contoh pada kata “ perahu “, walaupun  kini sebaga akibat perkembangan  teknologi, sudah berganti atau mnggunakan istilah “ kapal “ memang masih ada orang ysng masih menggunakan perahu tapi khususnya di desa- desa.Contoh lain  kata telepon sekarang sudah berganti menjadi HP ( hand phond ) sebagai akibat dari perkembangan teknologi tapi juga masih ada tersedia telepon  umum biasanya digunakan untuk umum yang disebut wartel atau telepon rumah.
Kata computer sekarang sudah diganti dengan laptop atau notebook sbagai akibat dari perkembangan teknologi ,tapi masih ada juga yang menggunakan computer  misalnya saja jasa warnet.
1.      Perkembangan Sosial dan Budaya
Perkembangan dalam bidang social kemasyarakatan dapat menyebabkan terjadinya  perubahan makna sama seperti yang terjadi sebagai akiba dari erkembangan teknologi.
Contoh
1.      Perbedaan Bidang Pemakaian
Dalam setiap bidang kehidupan atau kegiatan memiliki kosa kata tersndiri yang hanya dan digunakan  dengan makna tertentu dalam bidang tersebut.Contoh dalam bidang kesehatan ada kata – kata dokter , suster, perawat , apotik, obat, opnam diagnosa, infus, koma,penyakit, rumah sakit , pasien. Dalam bidang olah raga ada kata – kata alit, renang, berlari , melempar, senam lantai, erobik, fitnes, bulu tangkis, sepak  bola, Voli, basket, melompat ,
1.      Adanya Asosiasi
Kata – kata yan digunakan diluar bidangnya,seperti yang sudah dibicarakan diatas masih behubungan maknanan dengan makna yang diguakan dalam bidang asalnya. Ada perbedaan dengan perubahan aknayan terjadi sebagai akbat penggunaan dalam bidang  yang lain,disini makna baru yang muncul adalah bekaitan dengan hal/ peristiwa yang lain yan berkeaan dengan kata tersebut.Contoh asosiasi antara dompet dengan uang inidimaksud adalah isinya yaitu uang,
Contoh lain ada pula asosiasi yang berkanaan dengan waktu, misalnya  perayaan 21 april maksudnya tentu perayaan hari kartini. Karena hari kartini jatuh pada tanggal 21 april. Dengan kata lain di sini yang disebut waktunya, namun yang di maksud ialah peristiwanya.
Ada pula perbedaan makna akibat asosiasi yang berkenaan dengan tempat, contoh ayo kita bertamasya ke curug ceheng. Maksud dari kata curug ceheng, adalah mengasosiasikan tempat yang ada di desa ceheng.
1.      Pertukaran tanggapan indra
Alat indra yang kita  miliki ada lima dan sudah mempunyai tugasnya masing-masing. Akan tetapi yang kita bahas ialah tentang pertukaran antar indra. Misalnya : Suaranya sangat merdu dan enak didengar. Pada contoh ini, pertukaran yang terjadi ialah antara inda pendengaran dengan perasa.
Contoh lain yaitu : kue ini terlihat sangat enak sekali. Ini terjadi perubahan dari indra penglihatan dengan perasa. Kedengarannya gadis itu terlihat sangat cantik. Ini mengalami perubahan dari indra pendengaran menjadi penglihatan.
Dalam pemakaian bahasa Indonesia, banyak sekali terjadi senestisi ini seperti dalam frase coklat tua dengan merah muda yang menggabungkan secara warna (merah dengan coklat) dengan usia (tua dan muda) yang terjadi b ukan gejala sinestesia melainkan gejala perbandingan.
1.      Perbedaan tanggapan
Setiap unsure leksikal atau kata sebenarnya secara sinkrons telah mempunyai makna leksikal yang tetap. Namun karena pandangan hidup dari masyrakat, maka banya kata yang memiliki nilai rasa yang rendah maupun nilai rasa yang tinggi. Hal ini sering di sebut juga peyoratif dan amelioratif.
Contoh kata bunting, dewasa ini dianggap peyoratif. Namun  kata hamil adalah amelioratif. Kata mati dianggap peyoratif namun kata meninggal dunia sebagai amelioratif.
1.      Adanya penyingkatan
Dalam bahasa Indonesia banyak sekali kata, baik yang diucapkan maupun di tulis. Namun tanpa disadari secara keseluruhan, setiap orang pasti memiliki paham atau maksud tersendiri tentang sebuah kata.
Contoh kata ortu, setiap orang pasti sudah mengetahui bahwa yang dimaksud ialah orang tua. Kata puskesmas, maksudnya ialah pos pelayanan masyarakat.
1.      Proses gramatikal
Proses gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi yang memiliki makna perubahan kata dapat berpengaruh dengan perubahan makna. Akan tetapi bukan perubahan makna yang menjadikan hal seperti itu, melainkan bentuk kata yang sudah menjadi hasil proses gramatikal.
1.      Perkembangan istilah
Upaya dalam membentuk atau mengembangkan istilah baru ialah dengan memnfaatkan kosakata bahasa Indonesia yang ada dengan jalan memberi makna baru.contoh kata bahan yang semula bermakna kain, kini menjadi bermakna baju.
1.      Jenis perubahan
Perubahan kata ada yang bersifat halus maupun kasar yang bertujuan baik menyempitkan ataupun memperluas. Hal ini akan diperjelas lagi sebagai berikut.
a)         Meluas
Adalah perubahan makna secara meluas, misalnya : kata beliau yang semula digunakan untuk orang yang memiliki jabatan tinggi, kini juga bisa digunakan untuk orang yang lebih tua atau orang yang lebihtinggi derajatnya.
b)        Menyempit
Adalah sebuah kata yang mengalami penyempitan makna, misalnya kata ilmuan yang biasanya digunakan untuk orang yang pandai atau cendekiawan. Namun kini digunakan  untuk penemu atau professor.
c)         Perubahan secara total
Terjadi perubahan makna secara total. Misalnya kata pandai dan pintar. Kini menjadi kata cerdas. Kata sigapdan rajin kini menjadi terampil.
d)        Penghalusan (ufemia)
Kata yang bermakna kasar berubah menjadi halus dalam penggunaan kata. Misal kata maling kini menjadi pencuri, tua menjadi lanjut usia dan lain sebagainya.
e)         Pengkasaran
Kata yang mengalami perubahan makna dari halus ke kasar. Misalnya kata menendang yang sebenarnya mengeluarkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar